Teka-Teki Ekskavator Pemprov Sulsel yang Hilang di Soppeng, Ternyata Dikuasai Eks Bupati
detikinews.id Soppeng — Teka-teki keberadaan lima unit ekskavator milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang sejak 2019 dipinjam pakaikan ke Pemerintah Kabupaten Soppeng akhirnya mulai menemukan titik terang.Foto ilustrasi : alat disimpan kebun eks bupati Soppeng
Dalam laporan yang dimuat oleh DetikSulsel pada 27 Juli 2025, diungkap bahwa kelima alat berat tersebut kini berada di lokasi milik mantan Bupati Soppeng. Dua unit disimpan di kebun pribadinya di Medde, Kecamatan Marioriawa, sementara tiga unit lainnya ditemukan terparkir di wilayah Malaka, Kecamatan Lalabata.
Keterangan tersebut berasal dari seorang pejabat Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Soppeng yang dikutip oleh media tersebut. Disebutkan bahwa alat-alat itu digunakan untuk program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) pada tahun 2019 hingga 2020, dan setelah itu tidak pernah dikembalikan ke dinas.
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa tidak diketahui secara pasti untuk keperluan apa ekskavator itu digunakan setelah program berakhir. Sejumlah unit kini dalam kondisi rusak dan diduga sudah lama tidak beroperasi.
Mantan Kepala Dinas TPHPKP Soppeng, Fajar, juga dikutip dalam laporan tersebut. Ia membenarkan bahwa penguasaan ekskavator oleh mantan bupati merupakan bagian dari kebijakan pimpinan kala itu.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Ketua LSM Lidik Pro Kabupaten Soppeng, Suheri Sulle, memberikan komentar singkat namun bernas. “Begitulah, biarkan publik yang menilai. Bila yang diberitakan itu benar, masyarakat selama ini maddennuang baka sebbo, nabelleang sanreseng,” ucapnya melalui sambungan telepon.
Pepatah Bugis itu secara bebas dapat dimaknai sebagai bentuk penyesalan masyarakat karena keliru menggantungkan harapan, hingga akhirnya merasa dikecewakan.