Mafia BBM Diduga Kuasai SPBU Cendolo Pasangkayu, Aparat Diminta Bertindak Tegas
detikinews.id | Pasangkayu, 28 Agustus 2025 – Praktik dugaan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan pertalite kembali mencuat di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Kali ini, sorotan publik tertuju pada SPBU Cendolo dengan nomor 74 915.09, milik H. Asnuddin Sokong, yang disebut-sebut telah lama menjadi ladang subur bagi mafia BBM.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pengelolaan SPBU tersebut dikendalikan langsung oleh anak kandung H. Asnuddin, yakni Aco, yang sudah bertahun-tahun menakhodai operasional. Namun, BBM bersubsidi yang seharusnya menjadi hak masyarakat kecil, justru diduga kuat diselewengkan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.
Seorang narasumber terpercaya asal Kecamatan Baras mengungkapkan, SPBU Cendolo kerap beroperasi mencurigakan pada malam hari. Aktivitas pengisian BBM subsidi terpantau berlangsung sekitar pukul 23.00 WITA, Kamis (28/8/2025), oleh wartawan TribunTujuwali.com. Dugaan ini diperkuat dengan pola operasi rutin setiap malam.
“Masyarakat sering kecewa karena solar dan pertalite subsidi selalu dikatakan habis di siang hari. Tapi anehnya, selepas magrib hingga tengah malam, nosel justru kembali aktif dan digunakan untuk pengisian yang tidak jelas peruntukannya,” ujar narasumber yang enggan disebutkan namanya.
Dugaan kuat, SPBU ini telah menjadi sarang mafia BBM yang beroperasi leluasa tanpa pengawasan ketat. Jika dibiarkan, masyarakat kecil akan terus dirugikan dengan kelangkaan dan kesulitan mendapatkan haknya atas BBM subsidi.
Menyikapi hal tersebut, masyarakat mendesak Polda Sulawesi Barat dan Polres Pasangkayu untuk segera mengambil tindakan tegas. Selain itu, Pertamina Depot Kota Palu sebagai pemasok BBM juga diminta mengevaluasi ulang penyaluran ke SPBU Cendolo.
“Penegakan hukum harus berjalan tanpa pandang bulu. Mafia BBM harus diberantas hingga ke akar-akarnya,” tegas salah seorang warga Baras.
Publik kini menunggu langkah nyata aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti dugaan praktik mafia BBM yang kembali mencoreng wajah pelayanan energi bersubsidi.
(Tim Redaksi)